Cabe Keriting Hibrida Terano F1
Detail Produk
Spesifikasi Cabe Keriting Hibrida Terano F1
- Dataran Rendah – Menengah
- Umur Panen(HST) 85 – 90 HST
- Panjang(Cm) 16 – 18 Cm
- Diameter(Cm) 0.7 – 0.8 Cm
- Berat(Kg) 6 -8 gr
- Potensi Hasil(Ton/Ha) 20 – 25 Ton/Ha
- Isi 2200an
- EX 8 -2021
CARA BUDIDAYA CABAI TERANO F1
Persemaian Cabe Keriting Hibrida Terano F1
- Benih direndam dalam air hangat selama ± 1-2 jam
- Letakan benih pada kertas merang yang sudah dibasahi dan dilipat
- Biarkan 3-4 hari sampai muncul calon akar
- Benih yang muncul calon akarnya disemaikan di media semai pada media cocopeat dan pupuk kandang
Pengolahan Lahan Cabe Keriting Hibrida Terano F1
- Genangi lahan semalam
- Bajak tanah kedalaman 25-30 cm biarkan 5-7 hari
- Buat bedengan tinggi 30-50 cm, lebar bedengan 90 – 100 cm dan lebar parit 40 – 60 cm. Tinggi bedengan disesuaikan dengan kondisi tanah dan musimnya.
Pemasangan Mulsa
- Pasang mulsa hitam perak di saat panas matahari agar bisa menutup permukaan bedengan dengan tepat, rapi dan kencang
- Biarkan mulsa tertutup 3-5 hari sebelum dibuat lubang, tujuannya adalah agar pupuk dasar yang diberikan tidak menguap
- Pasang lanjaran disekitar lubang tanam sebagai penopang tanaman cabai pada umur 10-25 HST.
Pupuk Dasar Cabe Keriting Hibrida – Terano F1
- Pupuk kandang dengan dosis 3-5 ton/ha, disebarkan setelah bajak secara merata.
- Dolomit dengan dosis 1-2 ton/ha (melihat kondisi pH tanah), disebarkan bersamaan dengan pembuatan guludan, yaitu setelah guludan ½ jadi, disebarkan secara merata. Tanaman cabai menghendaki pH tanah yang netral yaitu 6-7. -Sp-36 dengan dosis 150-250 kg/ha, disebarkan bersamaan dengan waktu menyebar dolomit.
- Za dengan dosis 75-100 kg/ha (untuk tanah berpasir), pupuk Za ditambahkan untuk tanah-tanah yang kandungan N nya sangat rendah, misalkan tanah berpasir.
- Pemupukan Susulan Diberikan sebelum berbunga pada umur 15 dan 30 HST dengan pupuk NPK (15:15:15) dosis 10 gr/tan dengan cara tugal.
- Pemupukan Lanjutan Diberikan pada umur 40, 55 dan 70 HST dengan NPK (15:15:15) dan KNO3 dosis 15 gr/tanaman dengan cara dikocor 1 minggu sekali.
Penanaman Cabe Keriting Hibrida – Terano F1
- Buat lubang tanam dengan pelubang plastik pada mulsa dengan jarak tanam 50 x 60 cm.
- Bibit cabai dipindah tanam apabila sudah muncul 3-5 daun sempurna atau berumur 25-30 hari setelah semai
- Pemindahan tanam sebaiknya dilakukan pada sore hari. Sebelum tanam, bedengan harus dibasahi dan lubang tanam dilubangi sedalam 7-10 cm, akar tidak boleh kelihatan atau keluar.
- Penyulaman Penyulaman dilakukan 10 hari setelah tanam (dilakukan bila bibit yang ditanam menunjukkan pertumbuhan yang tidak normal).
- Sebaiknya penyulaman dilakukan pada sore hari. Penyiangan Penyiangan dilakukan dengan mencabut gulma pada lubang tanam dan parit antara dua bedengan.
- Pemakaian cangkul untuk menyiang dianjurkan tidak terlalu dalam agar akar tidak rusak.
- Pewiwilan / Pemangkasan Dilakukan dibawah cabang Y umur 15-30 HST. Dianjurkan, buah pertama pada cabang Y perlu dipangkas, agar tanaman tumbuh membesar. Pengikatan Dilakukan terhadap batang di bawah cabang Y pada 15-30 HST dan cabang diatas cabang Y pada umur 55 HST.
- Pengendalian Hama Penyakit Dilakukan sebagai upaya untuk pencegahan dan pengendalian saat terserang hama atau penyakit. Lakukan penyemprotan pestisida sesuai hama atau penyakit yang menyerang sesuai dosis anjuran pada label pestisida. Apabila terserang penyakit yang disebabkan virus, segera cabut dan dibuang agar tidak menular pada tanaman sekitar.
Hama Tanaman Cabe Keriting Hibrida – Terano F1
- Ulat Grayak
Ulat grayak atau Spodoptera litura, memiliki ciri berwarna hijau berukuran kecil dan jumlahnya sangat banyak, jenis hama ini menyerang pada bagian daun, tunas dan juga batang muda. Tanaman yang terserang hama ini dapat menyebabkan daun berlubang dan tunas muda akan rusak bahkan jika serangannya sudah parah dapat menyebabkan tanaman gundyl dan hanya menyisakan tulang daun tanaman cabe saja sehinggan pertumbuhan tanaman akan terhambat.Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan cara menyemprotkan pestisida seperti Regent atau yang lainnya. - Thrips
Apabila telah terserang penyakit ini maka tanaman akan memiliki daun keriting dan menggulung ke atas. Walaupun berukuran sangat kecil, hama ini dapat merusak tanaman cabe dengan cara mengisap cairan pada daun tanaman. Biasanya pada awal penyerangna hama ini menyerang daun muda atau pucuk daun. Serangan yang parah akan terjadi pada musim kemarau.
Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan caramenyemprotkan insektisida secara rutin. - Tungau
Tungau yang sering menyerang tanaman cabe yaitu jenis tungau kuning (Polyphagotarsonemus latus) dan tungau merah (Tetranycus sp.). Hama ini menyerang bagian daun, daun yang terserang hama ini akan keriting dan menggulung kebawah dan bagian bawah daun berwarna kecokelatan bahkan jika sudah parah daun akan rontok.
Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan cara menyemprotkan racun tungau atau akarisida secara rutin. - Kutu Daun
Kutu daun (Myzuspersicae)
Hama kutu daun menyerang bagian daun , batang muda dan juga tunas tanama cabe. Hama ini mneyebabkan daun keriting dan pertumbuhannya terhambat. Kutu daun ini menyerang dengan cara menghisap cairan tanaman cabe.
Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan cara menyemprotkan insektisida. - Lalat Buah
Lalat buah atau Bactrocera dorsalis menyerang tanaman cabe pada bagian buah cabe, gejala yang timbulkan jika terserang hama ini yaitu tangkai buah menguning atau bagian ujung buah menguning. Lalat buah menyuntikan telurnya pada cabe lalu telur tersebut akan menetas menjadi larva lalu memakan buah cabe dari dalam dan mengakibatkan buah menjadi rontok dan juga busuk.
Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan cara menangkap lalt buah tersebut atau dengan cara menyemprotkan insektisida. - Puru akar
Hama ini menyerang bagian akar dan batang bawah tanaman cabe, tanaman cabe yang terserang hama ini dapat dilakukan dengan menaburkan nematisida. - Ulat Tanah
Ulat tanah ini memiliki warna cokelat atau hijau dan memiliki ukuran sebesar pensil. Tanaman menyerang seluruh bagian tanaman cabe mulai dai batang, daun dan buahnya.
Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan cara sanitasi lahan atau bisa juga dengan menyemprotkan pestisida.
Penyakit Tanaman Cabe - Bercak Daun
Penyebab penyakit bercak daun ini yaitu jamur Cercospora capsici. Daun tanaman cabe yang terserang penyakit ini akan terdapat bercak hitam bulat, kemudiandaun menguning dan rontok.
Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan cara menanam tanaman denganjaraj yang tidak terlalu rapat, kondisikan liungkungan tanamn tidak terlalu lemban dan menggunakan mulsa plastik pada musim penghujan. Sedangkan pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan cara menyemprotkan fungisida sesuai dengan dosis yang ditentukan. - Antraknosa
Penyakit ini disebabkan jamur Colletotrichum capsici dan jamur Colletotrichum gloeosporioides. Penyakit ini menyebabkan kecambah layu saat disemaidan mati, pucuk batang mengering, busuk kering pada batang dan buah serta busuk buah.
Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan cara menyemprotkan fungisida dengan dosis yang tepat. - Layu Fusarium
Penyakit layu fusarium ini disebabkan oleh jamur atau cendawan Fusarium sp. , Verticilium sp. dan Pellicularia. Tanaman yang terserang penyakit ini akan segar pada pagi hari lalu layu pada siang hari dan segar kembali pada sore hari, seperti ini terus hingga tanaman mati. - Busuk Batang danBusuk Kuncup
Penyakit busuk batang disebabkan oleh jamur Phyphthora capsici yang menyerang pada musim penghujan. Sedangkan busuk kuncup disebabkan oleh jamur Choanosearum sp., tanaman yang terserang penyakit ini akan memiliki kuncup berwarna hitam dan kelamaan tanaman akan mati.
Pencegahan pada penyakit ini dapat dilakukan dengan cara mengurangi pemakian pupuk nitrogen, jangan terlalu rapat, memberikan mulsa plastik pada musim hujan dan membuang atau membakar tanamn yang terserang. Sedangkan pngendalian pada penyakit ini dapat dilakukan dengan cara menyemprotkan fungisida. - Layu Bakteri
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanasearum. Bakteri ini menyerang bagian jaringan batang. penyakit ini dapat dicegah dengan menyemprotkan larutan bakterisida. - Busuk Buah
Ada 2 jenis penyakit busuk buah yang menyerang tanaman cabe yaitu busuk kering dan bususk basah. Busuk kering ini disebabkan oleh cendawan dan busuk basah disebabkan oleh lalat buah.
Penyakit ini dapat dikendalikan dengan cara menyemprotkan pestisida yang sesuai. - Keriting Bule
Penyakit ini menyebabkan batang menguning dan keriting. Penyakit ini disebabkan oleh virus gemini yang disebarkan oleh kutu kebul atau kutu daun. Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan memilih bibit yang unggul dan tahan terhadap hama penyakit. - Mosaik
Penyakit ini disebabkan oleh Cucumber Mosaic Virus (CMV). Penyakit ini dapat menyebabkan daun menjadi belang dan kekuningan, pertumbuhannya kerdil dan tulang daun menguning.
Penyakit ini dapat dikendalikan dengan cara melakukan penyemprotan menggunakan insektisida secara rutin.
Untuk update info Harga Cabe Keriting Hibrida Terano F1 2021 silahkan klik SINI.