Fungisida Score 250 EC
Detail Produk
Keunggulan Serta Kegunaan Fungsida Score 250EC
Obat Jamur Score 250EC adalah jenis fungisida cair yang mempunyai bahan aktif difenokonazol 250 g/l
Dibuat oleh PT Syngenta indonesia, fungisida ini mempunyai cara kerja secara sistemik dan mengandung ZPT (zat pengatur tumbuh).
Fungisida sistemik yang setelah disemprotkan akan menempel dan terserap pada bagian tanaman (batang dan daun).
Fungsida Score 250EC bisa membunuh penyakit yang masuk ke dalam jaringan tanaman, penyakit yang ada dalam jaringan tanaman yaitu seperti jamur dan bakteri yang merusak jaringan sehingga daun ataupun batang menjadi busuk.
Selain itu Score 250 EC memiliki bahan aktif dan ZPT yang berguna untuk meningkatkan kualitas tanaman menjadi lebih sehat sehingga tumbuh dengan baik dan mampu meningkatkan kuantitas dari hasil panen.
Spesifikasi produk Fungisida Score 250 EC
Nama Bahan : Difenokozanol 250 g/l
No. Daftar : RI. 0102011990939
Pabrik : PT. Syngenta Indonesia
Penyakit Sasaran dari Fungisida Score 250 EC
Bawang merah : bercak ungu
Bawang putih : bercak ungu
Cabai : bercak daun
Jagung : hawar daun
Jarak Pagar : embun tepung
Jeruk : penyakit tepung
Kacang panjang : bercak daun
Apel : penyakit tepung
Kedelai : penyakit bercak kering
Kelapa sawit : penyakit daun pembibitan
Kentang : penyakit bercak kering
Mangga : penyakit antraknosa, penyakit bercak daun
Padi : penyakit busuk batang, penyakit hawar, penyakit bercak daun
Padi : penyakit blas
Semangka : penyakit bercak daun
Tembakau : penyakit patik daun
Tomat : penyakit bercak kering
Tomat : penyakit busuk
Keunggulan dari fungisida Score 250 EC
Score 250 ec Berbentuk cair yang berwarna berwarna coklat muda sampai tua sehingga mudah larut jika di campur dengan air
Bekerja secara sistemik sehingga efektif mengendalikan hama yang ada dalam jaringan tanaman
Penggunaan dosis yang rendah sehingga pemakaiannya ekonomis
Meningakatkan kualitas dan kuantitas hasil tanaman karena mengandung ZPT
Tidak mudah hilang oleh air karena mengandung perekat
Dosis Pemakaian Score 250 EC
- Apel : penyakit tepung Phodopshaera leucotricha (Penyemprotan volume tinggi : 5 – 10 ml/100 l)
- Bawang merah : penyakit bercak ungu Alternaria porri (Penyemprotan volume tinggi : 0,25 – 0,5 ml/l)
- Bawang putih : penyakit bercak ungu Alternaria porri (Penyemprotan volume tinggi : 0,4 – 0,8 ml/l)
- Cabai : penyakit bercak daun Cercospora capsici (Penyemprotan volume tinggi : 0,25 – 0,5 ml/l)
- Jagung : penyakit hawar daun Helminthosporium turcicum (Penyemprotan volume tinggi : 0,25 – 0,50 ml/l)
- Jarak Pagar : penyakit embun tepung Oidium sp. (Penyemprotan volume tinggi : 0,75 – 1 ml/l)
Jeruk : penyakit tepung Oidium sp. (Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 ml/l) - Kacang panjang : penyakit bercak daun Cercospora sp., penyakit karat daun Uromyces sp. (Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 ml/l)
- Kedelai : penyakit bercak kering Cercospora sp. (Penyemprotan volume tinggi : 0,25 – 0,50 ml/l)
- Kelapa sawit : penyakit daun pembibitan Curvularia maculans, Pestalotiopsis palmarum (Penyemprotan volume tinggi : 1 – 1,5 ml/l)
- Kentang : penyakit bercak kering Alternaria solani (Penyemprotan volume tinggi : 0,75 – 1 l/ha)
- Mangga : penyakit antraknosa Colletotrichum gloeosporioides, penyakit bercak daun Stigmina mangifarae (Penyemprotan volume tinggi : 0,25 – 0,50 ml/l)
- Padi : penyakit busuk batang Helminthosporium sigmoidum, penyakit hawar pelepah Rhizoctonia solani, penyakit bercak daun Cercospora sp. (Penyemprotan volume tinggi : 400 ml/ha)
- Padi : penyakit blas Pyricularia oryzae (Penyemprotan volume tinggi : 300 – 480 ml/ha)
- Semangka : penyakit bercak daun Cercospora sp. (Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 ml/l)
- Tembakau : penyakit patik daun Cercospora nicotianae (Penyemprotan volume tinggi : 0,25 – 0,50 ml/l)
- Tomat : penyakit bercak kering Alternaria solani (Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 ml/l)
- Tomat : penyakit busuk Septoria lycopersici (Penyemprotan volume tinggi : 0,25 – 0,5 ml/l)